Penulis: Alfin
TVRINews, Bandung
Makam Pangeran Diponegoro di Makassar segera menyandang status struktur cagar budaya peringkat nasional. Keputusan ini dihasilkan dalam Sidang Kajian Penetapan Cagar Budaya Nasional ke-4 Tahun 2025, yang berlangsung di Ruang Rancabali, Grand Hotel Preanger, Bandung, Kamis, 25 September 2025.
Dari lebih dari 200 usulan yang diajukan oleh berbagai daerah, hanya 17 struktur cagar budaya yang dibahas secara mendalam oleh Tim Ahli Cagar Budaya Nasional dan Kelompok Kerja Penetapan Cagar Budaya Nasional (CBN), termasuk Makam Pangeran Diponegoro.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Syahruddin Sahabuddin, menyebut keputusan ini sebagai bentuk penghormatan negara kepada sosok Pangeran Diponegoro, pahlawan nasional yang dikenal karena perlawanan hebatnya terhadap penjajahan Belanda.
“Ini adalah bentuk penghormatan negara kepada Pangeran Diponegoro. Kami bersyukur karena dukungan penuh dari Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Bapak Andi Patiware, membuat proses pengusulan berjalan maksimal,” ujar Syahruddin.
Penetapan yang dimaksud saat ini adalah pada level struktur, dan menurut Kepala Bidang Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Haryanti Ramli, langkah ini akan dilanjutkan dengan pengajuan status situs cagar budaya nasional.
“Saat ini kami mengusulkan struktur terlebih dahulu. Ke depan, kami akan mengajukan agar Makam Pangeran Diponegoro ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional. Ini hasil kerja konsisten kami bersama Tim Ahli Cagar Budaya Kota Makassar,” jelas Haryanti.
Proses ini mendapat dukungan luas, termasuk dari Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan serta Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Makassar, yang mengikuti sidang secara daring melalui Zoom.
Dengan segera ditetapkannya status cagar budaya nasional, Makam Pangeran Diponegoro akan mendapat perlindungan hukum yang lebih kuat, serta memperkuat peranannya sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan.
Penetapan ini juga diharapkan menjadi dorongan bagi pelestarian dan pemanfaatan situs sejarah secara berkelanjutan, serta menjadi sarana edukasi bagi generasi muda mengenai nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan.
Editor: Redaktur TVRINews