
Staf MBG Bojong Baru Makan Menu Sendiri, Buktikan Makanan Aman
Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Momen santai dan kebersamaan dibagikan dari dapur MBG Bojong Baru, Bogor. Para staf dan relawan tak ragu makan menu MBG yang mereka masak sendiri. Ini jadi bukti bahwa mereka percaya penuh pada kebersihan dan keamanan makanan, di tengah beragam informasi MBG di sosial media.
Di tengah ramainya laporan kasus keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), staf dan relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Bojong Baru, Bogor, justru menunjukkan kepercayaan terhadap kebersihan dan keamanan makanan yang mereka olah setiap hari.
Dalam video yang diunggah akun Facebook Mulia Davinci Butar Butar, terlihat para relawan dari berbagai bagian—mulai dari pengolahan, pemorsian, pengemasan, distribusi, hingga kebersihan dan keamanan—ikut menyantap menu MBG yang disisihkan untuk mereka.
"Di SPPB YGIB Dapur Bojong Baru relawan bagian pengolahan, pemorsian, packing, distribusi, kebersihan, security, dan staff diperbolehkan untuk makan tapi tidak boleh dibawa pulang," tulis Mulia, dikutip Rabu, 1 Oktober 2025.
Ia menjelaskan makanan yang dimasak dini hari sebagian disisihkan untuk tim pencuci ompreng atau foodtray yang mulai bekerja sekitar pukul 13.00 WIB. Langkah ini, menurutnya, menjadi bukti bahwa relawan berkomitmen menjaga kualitas makanan.
“Dengan dibolehkannya relawan untuk makan di dapur MBG, maka secara otomatis seluruh relawan akan menjaga kebersihan dan memastikan bahwa makanan yang dimasak tidak menyebabkan keracunan,” ujar Mulia.
Ia juga menekankan, jika makanan mengandung zat berbahaya atau terkontaminasi, maka para petugas pengemasan akan menjadi korban pertama. "Kalau makanannya beracun, ini [petugas] packing-nya juga kena keracunan. Pertama kali keracunan di [petugas] packing," ucapnya.
Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran masyarakat atas sejumlah insiden keracunan makanan MBG yang menimpa siswa di berbagai daerah. Namun, banyak yang mulai melihat kemungkinan adanya sabotase atau kelalaian individu tertentu, bukan karena sistem dapur secara keseluruhan.
Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan program MBG akan terus dijalankan karena menjadi bagian penting dari pemenuhan gizi anak-anak Indonesia.
"Anak-anak kita harus cukup makan, maka Makan Bergizi Gratis berjalan terus. Alhamdulillah hari ini sudah hampir mencapai 30 juta penerima manfaat," ujar Prabowo dalam kunjungan ke Cileungsi, Bogor, Senin, 29 September 2025.
Ia mengakui masih ada kekurangan dalam pelaksanaan, terutama pada tahapan memasak dan distribusi. Oleh karena itu, pemerintah sedang mempercepat perbaikan sistem di seluruh dapur MBG.
"Semua dapur nanti harus dilengkapi alat-alat cuci ompreng yang benar-benar kuat dengan ultra violet atau dengan gas, atau dengan air yang sangat panas. Kemudian juga filter untuk air harus ada, kemudian test kit sebelum dikirim makanan harus ada. Ini segera kita benahi, semua dapur harus ada tukang masak terlatih," tegas Prabowo.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menambahkan bahwa keselamatan anak menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program MBG. Pemerintah telah mengambil langkah konkret, termasuk menutup sementara SPPG yang bermasalah, mensterilkan peralatan, meningkatkan sanitasi dan kualitas air, serta mengevaluasi kedisiplinan juru masak.
Dengan langkah-langkah ini, publik diharapkan tetap mendukung pelaksanaan MBG yang tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga penguatan ekonomi lokal.
Editor: Redaktur TVRINews