Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Glory Lamria, mahasiswi Indonesia di Amerika Serikat, menyampaikan klarifikasi setelah namanya disorot warganet usai muncul dalam wawancara media saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke New York. Glory menyatakan dirinya menjadi korban penyebaran informasi keliru yang berujung pada doxing, ujaran kebencian, hingga ancaman pembunuhan.
Glory menyampaikan pernyataan tersebut melalui unggahan akun Big Alpha pada Rabu, 24 September 2025, akun media alternatif yang sebelumnya menyebarkan rumor tersebut.
“Terkait postingan Big Alpha yang misleading, saya perlu meluruskan beberapa hal,” ujar Glory.
Ia menegaskan tidak pernah menerima pengarahan dari pemerintah untuk berbicara di depan media.
“‘Saya sebagai mahasiswa dibriefing pemerintah untuk bicara di depan media’ – Salah. Wawancara itu terjadi spontan. Seorang jurnalis mendekati saya ketika saya berdiri bersama banyak orang di depan hotel. Tidak ada briefing. Pernyataan saya sepenuhnya pendapat pribadi, tidak mewakili pemerintah maupun pihak mana pun,” katanya.
Baca Juga: Wawancara Viral Glory Diserang Hoaks, Klarifikasi Penuh Duka
Glory juga membantah isu yang menyebut dirinya menikmati fasilitas hotel mewah yang dibiayai negara.
“‘Saya menginap di hotel tersebut dibiayai pemerintah’ – Salah. Foto yang beredar berasal dari akun Instagram pribadi saya dan tidak ada hubungannya dengan agenda pemerintah. Sampai saat ini, saya tidak pernah menerima satu rupiah pun uang maupun fasilitas menginap sebagaimana diberitakan,” tegasnya.
Korban Tuduhan Tak Berdasar
Glory mengungkap bahwa narasi yang disebarkan akun Big Alpha berdampak langsung pada keselamatan dan kenyamanannya. Ia mengaku menjadi sasaran serangan siber.
“Akibat pemberitaan Big Alpha yang sepihak tersebut, saya mengalami doxing, hate speech, bahkan ancaman kematian. Semua itu berawal dari klaim yang tidak benar,” ujarnya.
Glory berharap masyarakat lebih bijak dan tidak terprovokasi oleh isu yang belum jelas kebenarannya.
“Teman-teman boleh setuju atau tidak setuju dengan wawancara di media. Negara ini negara demokrasi. Namun, mari kita bersama-sama bijak: jangan biarkan isu ini dipelintir demi kepentingan tertentu yang justru merusak dan memecah belah persatuan bangsa,” tutup Glory.
Hingga kini, unggahan akun Big Alpha yang menyebarkan tuduhan telah dihapus. Namun, tidak ada klarifikasi atau permintaan maaf yang disampaikan akun tersebut kepada publik maupun kepada Glory.
Editor: Redaktur TVRINews