
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk melakukan transformasi besar-besaran di sektor pendidikan nasional, termasuk melalui penguatan infrastruktur teknologi digital di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan usai meninjau langsung kondisi Sekolah Rakyat Margaguna (SRMA 10) di Jakarta Selatan.
Dalam keterangannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah akan total dalam mendukung pendidikan anak bangsa, termasuk dengan mengurangi kebocoran anggaran dan memberantas praktik korupsi.
“Masih banyak kebocoran, kita sadar sendiri. Tapi kita jangan mikir yang lalu. Kita perbaiki yang sekarang. Sekarang kita all out. Kita mau hemat, kita mau selamatkan sumber daya kita. Kita harus berantas korupsi. Sisa uang yang begitu banyak, kita investasi kepada pendidikan, kepada anak-anak kita, kepada masa depan kita,” tegas Presiden Prabowo.
Presiden juga menjelaskan langkah konkret pemerintah dalam mendigitalisasi sistem pembelajaran di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah pengadaan smart digital screen atau layar pintar yang memungkinkan metode tele-education di berbagai daerah.
“Sekarang baru mampu satu sekolah, satu layar. Tapi tahun ini kita targetkan 330 ribu sekolah akan dapat. Tahun depan kita tambah, satu sekolah, tiga layar,” jelas Presiden Prabowo.
Melalui pemanfaatan teknologi tersebut, Presiden berharap kualitas pendidikan dapat merata di seluruh pelosok negeri. Ia menargetkan agar ke depan setiap kelas memiliki satu layar pintar yang bisa diakses secara interaktif.
“Idealnya nanti, satu kelas, satu layar. Di situ pelajaran dengan konten terbaik, animasi, dan bisa digunakan untuk long distance education. Kita akan seleksi guru-guru terbaik untuk mengajar dari studio jarak jauh. Secara teori, satu guru bisa bantu semua kelas di seluruh Indonesia,” lanjut Prabowo.
Presiden juga menekankan bahwa teknologi ini dilengkapi kamera, yang memungkinkan pemerintah memantau langsung kondisi pembelajaran di kelas-kelas, termasuk di wilayah yang kekurangan guru.
“Dari pusat, saya bisa lihat kelas yang enggak ada gurunya, atau kelas yang gurunya kewalahan. Kita bisa bantu langsung. Ini bagian dari upaya kita untuk menyiapkan anak-anak Indonesia agar siap bersaing di masa depan,” ungkapnya.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang telah bekerja keras membangun Sekolah Rakyat, mulai dari Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, hingga para guru dan pengelola asrama.
Sebagai penutup, Presiden menegaskan bahwa reformasi pendidikan adalah investasi utama bangsa menuju masa depan yang lebih unggul dan kompetitif di kancah global.
Editor: Redaksi TVRINews