
Menteri Basuki Terima Kunjungan World Bank Guna Kolaborasi Pembiayaan Infrastruktur Berlanjut
Penulis: Nisa Alfiani
TVRINews, Jakarta
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima kunjungan dari World Bank Regional Director for Sustainable Development East Asia Pacific, Benoît Bosquet beserta delegasi World Bank yang lain di Kantor Pusat Kementerian PUPR, Selasa, 14 Juni 2023.
Dalam kunjungannya tersebut bertujuan untuk melanjutkan kolaborasi antara Kementerian PUPR dan World Bank untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Sekaligus, untuk memperkenalkan calon Direktur Regional World Bank yang baru, Anna Wellenstein.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki mengapresiasi World Bank, terutama Benoît Bosquet atas kontribusi dan kerja samanya dalam membantu Kementerian PUPR untuk mencapai target RPJMN 2020-2024.
Baca juga: BP3MI Kaltara Pulangkan Ratusan Korban TPPO Ke Daerah Asal
“World Bank memiliki porsi pembiayaan terbesar dalam proyek pinjaman yang sedang berjalan di Kementerian PUPR. Dengan jumlah dukungan sebesar 24,71 persen atau sekitar USD 1,68 miliar dari total pinjaman Kementerian PUPR sebesar USD 6,8 miliar,” kata Menteri Basuki.
Dari hasil nilai pinjaman tersebut, terdapat total 10 proyek Kementerian PUPR yang didanai oleh World Bank. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 224/2011 tentang Prosedur Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman/Hibah, 1 proyek dikategorikan sebagai At-Risk Projects (NUDP), 8 proyek dikategorikan sebagai Behind-Schedule (DOISP II,SIMURP, NSUP, NUWSP, ISWMP, CSRRP, ITDP dan ITMP), dan 1 proyek baru (NUFReP) yang efektif pada April 2023.
Sebagai informasi tambahan, untuk capaian Kementerian PUPR dalam pembangunan infrastruktur periode 2020-2022 antara lain adalah rehabilitasi dan modernisasi 826.531 Ha sistem irigasi, peningkatan operasional dan prosedur keselamatan untuk lebih dari 163 bendungan, penyediaan akses ke air minum dengan kecepatan 2.988 liter per detik, pembangunan dan perbaikan terhadap 546.561 rumah swadaya, dan membantu penyaluran terhadap 25.176 KK dalam kepemilikan rumah layak huni yang terjangkau.
“Pencapaian tersebut tentunya didukung melalui implementasi pinjaman berkelanjutan dari proyek-proyek dari Bank Dunia yaitu DOISP II, SIMURP, NUWSP, serta proyek closed loan seperti PAMSIMAS dan NAHP,” ucap Menteri Basuki.
Dikesempatan yang sama, Menteri Basuki juga membahas mengenai proyek potensial ke depan yang telah diajukan pendanaanya melalui kolaborasi bersama World Bank.
“Pada April 2023, Kementerian PUPR telah mengusulkan peningkatan jumlah pinjaman untuk River Basin Improvement Program dari USD 50 juta menjadi USD 500 juta. Serta Sanitasi Inklusif Seluruh Kota – Proyek Layanan Menuju Sanitasi Perkotaan yang Dikelola dengan Aman (CWIS-SMUSSP) dengan usulan jumlah USD 178,38 juta,” ujar Menteri Basuki.
Baca juga: Kpu Pastikan Masyarakat Daerah Perbatasan Bisa Salurkan Hak Politik Pada Pemilu 2024 Mendatang
Sebagai penutup, Menteri Basuki tidak lupa untuk mengundang para delegasi World Bank untuk dapat berpartisipasi dalam World Water Forum (WWF) 2024 bertemakan “Water for Shared Prosperity” yang akan dilaksanakan di Bali.
“Terima kasih atas pertemuan konstruktif hari ini. Harapannya, kerja sama antara Kementerian PUPR dan World Bank akan terus menguat dan menghasilkan manfaat melalui strategi pembangunan inklusif. Dan kami mengundang World Bank untuk hadir pada kegiatan WWF 2024 di Bali. Kami percaya bahwa melalui pengalaman World Bank, kita dapat terlibat dalam dialog yang hidup dan berbagi ide dan solusi terbaik terkait tantangan di sektor sumber daya air,” tutur Menteri Basuki.
Editor: Redaktur TVRINews
