Penulis: Arief Masbuchin
TVRINews, Batu
Provinsi Jawa Timur memiliki sedikitnya 138 desa devisa terbanyak dari seluruh provinsi se-Indonesia yang sudah memiliki legalitas dari Lembaga Pembiayaan Eksport Import (LPEI). Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendorong pemerintahan desa untuk menggali potensi yang dimilikinya demi Indonesia maju.
“Desa devisa itu barang baru, tahun lalu desa devisa kita baru 2, lalu saya keliling mengajak LPEI Jawa Timur sehingga kalau mau melakukan assessment konfirmasi tidak panjang-panjang. Jadi desa devisa se-Jawa Timur itu 138, terbanyak per data 30 Mei di antara seluruh provinsi.”, ungkap Gubernur Khofifah
Pernyataan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tersebut disampaikan saat pembukaan Diklat Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), bagi kepala desa angkatan pertama dan kedua tahun 2023 di kota Batu.
Pemerintahan desa menjadi sangat penting guna menunjang kemajuan dan peningkatan perekonomian di Indonesia melalui potensi desa yang dimilikinya.
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik, desa devisa di Jawa Timur pada tahun 2020 hanya berjumlah 2 desa, namun berkat dorongan Gubernur Jawa Timur saat berkeliling ke desa-desa yang memiliki potensi bersama dengan Lembaga Pembiayaan Eksport Import (LPEI). Per 30 Mei tahun 2023, Provinsi Jawa Timur memiliki 138 desa devisa dan jumlah tersebut merupakan tertinggi se-Indonesia.
Dalam desa devisa, tidak hanya terkait produk atau barang yang bisa dijual menghasilkan devisa, namun juga dapat berupa potensi-potensi wisata yang mampu menghadirkan kunjungan wisatawan asing. Sselain itu, restorasi justice juga bisa dilakukan pemerintah desa dengan cara menggandeng sejumlah stakeholder, jika menemukan kasus maupun tindakan kejahatan tertentu.
Editor: Redaktur TVRINews