Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Bireuen
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen terus berpacu dengan waktu melakukan pemulihan pascabencana hidrometeorologi yang melanda wilayah tersebut. Upaya pemulihan difokuskan pada persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) agar dapat kembali berlangsung normal pada 5 Januari 2026.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bireuen, Zulkifli, mengatakan saat ini pihaknya memprioritaskan pembersihan lingkungan madrasah yang masih tertutup lumpur sisa banjir dan longsor. Untuk mempercepat proses tersebut, Kemenag mendatangkan excavator dan sejumlah alat berat.
“Kami memaksimalkan pembersihan lingkungan sekolah agar anak-anak bisa kembali belajar dalam kondisi yang aman dan layak. Ini menjadi prioritas utama kami,”kata Zulkifli dalam keterangan tertulis, Sabtu, 27 Desember 2025.
Bencana hidrometeorologi tersebut memberikan dampak besar terhadap sektor pendidikan keagamaan di Bireuen. Sebanyak 55 madrasah dilaporkan mengalami kerusakan akibat banjir dan tanah longsor. Hampir seluruh perabot sekolah, seperti meja, kursi, lemari, dan perlengkapan pendukung KBM lainnya, rusak berat karena terendam air dan lumpur.
“Kerusakan tidak hanya pada bangunan, tetapi juga mebeler dan perlengkapan belajar siswa. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan,”tambahnya.
Meski menghadapi tantangan yang cukup berat, Kemenag Bireuen tetap optimistis proses pemulihan dapat berjalan sesuai target. Tim gabungan dari berbagai bidang terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan tahapan recovery dilakukan secara bertahap, mulai dari pembersihan lingkungan, perbaikan sarana prasarana, hingga pengadaan kembali perlengkapan pembelajaran.
Zulkifli juga mengajak seluruh elemen, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, untuk turut memberikan dukungan dalam proses pemulihan tersebut.
“Kami sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa mebeler, perlengkapan sekolah bagi siswa, maupun dukungan moril. Doa dan kepedulian bersama sangat berarti agar KBM dapat kembali berjalan lancar,”jelasnya.
Dengan semangat gotong royong dan komitmen kuat memulihkan pendidikan, Kemenag Bireuen optimistis kegiatan belajar mengajar di madrasah dapat kembali normal pada awal Januari 2026. Pemulihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi ribuan siswa untuk kembali menimba ilmu dan menatap masa depan yang lebih baik.
Editor: Redaktur TVRINews
