
Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Nusantara
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) merilis buku Potret Alam Nusantara dalam kegiatan penanaman 750 bibit pohon di Plaza Bhinneka, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, pada Jumat 19 Desember 2025. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Otorita IKN dalam menjaga dan memulihkan ekosistem lingkungan, sekaligus memperkuat komitmen Nusantara sebagai kota hutan berkelanjutan.

Peluncuran buku ini menandai capaian penanaman sepanjang 2025 yang dilakukan melalui partisipasi berbagai pihak, mulai dari insan Otorita IKN, masyarakat, pemerintah, hingga dunia usaha. Langkah tersebut sejalan dengan visi Ibu Kota Nusantara yang menargetkan 65 persen wilayahnya sebagai kawasan hutan tropis sebagai fondasi pembangunan kota masa depan yang selaras dengan alam.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna Asnawati Safitri, menyampaikan bahwa buku Potret Alam Nusantara merupakan hasil kolaborasi lintas komunitas yang merekam keanekaragaman hayati di kawasan Nusantara. Ia menjelaskan bahwa buku tersebut disusun bersama Perkumpulan Mandala Katalika (MANKA) serta melibatkan para pengamat burung dari berbagai daerah di Indonesia.
“Buku yang kita luncurkan ini merupakan hasil kolaborasi bersama Perkumpulan Mandala Katalika (MANKA) dan para pengamat burung dari seluruh Indonesia. Buku ini menjadi jawaban untuk membuktikan bahwa hutan di IKN tidak rusak. Silakan menikmati keindahan foto-foto satwa yang ada di IKN, karena jika hutannya rusak, keindahan tersebut tidak mungkin dapat kita temukan,” ujarnya.
Menurut Myrna, buku tersebut menjadi bukti bahwa kondisi hutan di kawasan IKN tetap terjaga. Keberadaan berbagai foto satwa yang terdokumentasi di dalamnya menunjukkan bahwa keindahan dan keanekaragaman hayati masih dapat ditemukan di kawasan tersebut.
Buku setebal 119 halaman ini disusun melalui kolaborasi Otorita IKN dengan MANKA, serta didukung Burung Indonesia, Burungnesia, dan Komunitas Pengamat Burung Nusantara dalam proses dokumentasi dan pengamatan lapangan.
Beragam spesies satwa, seperti Julang Emas, Owa Kelawat, Kubung Malaya, hingga berbagai fauna lainnya, terekam dalam buku ini sebagai gambaran kekayaan biodiversitas Nusantara. Dokumentasi tersebut menjadi bagian dari misi Ibu Kota Nusantara menuju kota yang ramah satwa, dengan pembangunan yang mengedepankan keseimbangan antara manusia dan alam.
Sebagai penutup, Otorita IKN menegaskan bahwa pengembangan Nusantara dilakukan melalui pendekatan pembangunan berkelanjutan yang berpijak pada kekuatan alam. Konsep Kota Hutan sebagai solusi berbasis alam menuju Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan menjadi arah utama pembangunan, seiring komitmen menjaga keanekaragaman hayati sebagai warisan bagi generasi mendatang.
Editor: Redaktur TVRINews
