
Ziarah ke Ma’la, KH Moqsith Ajak Jemaah Haji Hargai Warisan Sahabat Nabi
Penulis: Yosep Novriansyah
TVRINews, Mekkah
Mustasyar Dinny Penasehat Ibadah Haji, KH Abdul Moqsith Ghazali, melakukan ziarah ke Makam Ma’la, Mekkah, Arab Saudi.
Dalam kunjungannya, ia menegaskan pentingnya tempat ini sebagai lokasi bersejarah yang menjadi peristirahatan terakhir para sahabat Nabi Muhammad SAW, keluarganya, serta para ulama besar dari berbagai penjuru dunia, termasuk dari Indonesia.
Makam Ma’la, yang oleh penduduk setempat disebut juga dengan Mu’ala karena berada di dataran tinggi sekitar Masjidil Haram, merupakan tempat dimakamkannya beberapa tokoh penting dalam sejarah Islam.
Di antaranya adalah Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, istri pertama Rasulullah SAW yang juga ibu dari sebagian besar keturunannya.
Baca Juga: Sengketa Warisan, Nenek di Bali Jadi Terdakwa di Usia Senja
“Di sini juga dimakamkan Qasim bin Muhammad, anak Nabi SAW, serta Abdullah bin Muhammad. Bahkan kakek Rasulullah, Abdul Muthalib, dan leluhurnya, Hasyim bin Abdi Manaf, juga dimakamkan di Ma’la. Tempat ini menjadi simbol sejarah dan spiritualitas umat Islam,” ujar KH Moqsith.
Selain tokoh dari masa kenabian, Ma’la juga menjadi tempat peristirahatan terakhir sejumlah ulama besar Nusantara.
Syekh Nawawi Al-Bantani, penulis sejumlah kitab yang menjadi rujukan utama pesantren di Jawa dan Madura, dimakamkan di sini.
Ulama besar lainnya termasuk Syekh Mahfudz Termas, pengarang Manhaj Dzawi An-Nazhar, KH Maimoen Zubair, dan KH Sofyan Miftachul Arifin dari Situbondo.
“Ziarah ke Ma’la bukan hanya mengenang, tapi juga bentuk penghormatan terhadap warisan ilmu dan spiritualitas para ulama. Akan sangat rugi jika jamaah haji Indonesia tidak menyempatkan diri berziarah ke sini,” tambahnya.
Terkait hukum ziarah kubur, KH Moqsith menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah menyampaikan larangan ziarah kubur di awal masa kenabian, namun kemudian membolehkannya.
"Dulu aku melarang kalian ziarah kubur, sekarang berziarahlah," kata Rasulullah dalam hadis yang masyhur.
“Ziarah kubur bukanlah perbuatan bid’ah. Nabi sendiri rutin menziarahi makam para sahabat, bahkan menjelang wafat, beliau berkunjung ke makam Baqi’,” ujar KH Moqsith.
Dengan mengunjungi Ma’la, para jamaah haji tidak hanya menapak tilas sejarah Islam, namun juga menguatkan nilai-nilai spiritualitas dan menghargai jasa para pendahulu yang telah membawa cahaya Islam hingga ke penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Editor: Redaktur TVRINews
