
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Bencana banjir dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menelan korban jiwa dalam jumlah besar.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Jumat 26 Desember 2026, jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.137 orang, sementara 457.255 jiwa masih berada di pengungsian.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan jumlah korban hilang terus menurun seiring ditemukannya korban meninggal.
Namun demikian, proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Hal itu disampaikan Abdul Muhari dalam konferensi pers update penanganan bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar.
"Per hari ini masih terdapat 163 orang dalam pencarian. Basarnas bersama unsur terkait terus melanjutkan operasi pencarian di sejumlah kabupaten/kota di tiga provinsi yang masih memiliki daftar korban hilang," kata Abdul Muhari, dikutip dari tayangan Live YouTube BNPB, Jumat 26 Desember 2025.
Abdul menjelaskan, puncak jumlah pengungsi terjadi pada periode 7 hingga 10 Desember 2025, seiring terputusnya akses jalan dan terbatasnya mobilitas warga. Seiring percepatan pembukaan akses, perbaikan infrastruktur, serta distribusi bantuan, jumlah pengungsi perlahan menurun.
Bencana banjir dan longsor ini dipicu oleh curah hujan ekstrem akibat Siklon Tropis Senyar. Data BMKG menunjukkan intensitas hujan di beberapa wilayah Aceh mencapai 418 milimeter dalam 24 jam, tertinggi dalam enam tahun terakhir. Curah hujan tersebut setara dengan akumulasi hujan selama empat hingga lima bulan yang turun hanya dalam satu hari.
"Intensitas hujan ekstrem ini berdampak pada 52 kabupaten/kota di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Inilah yang menyebabkan dampak bencana menjadi sangat signifikan," ucapnya.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat kondisi musim hujan masih berpotensi memicu bencana susulan. Upaya mitigasi, termasuk Operasi Modifikasi Cuaca, terus dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah rawan terdampak.
Editor: Redaktur TVRINews
