
KLH Kirim 10.000 Galon Air Bersih ke Lokasi Banjir Aceh
Penulis: Intan Kw
TVRINews, Jakarta
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengirimkan air besih skala besar untuk menyokong kebutuhan dasar warga yang kehilangan akses air layak konsumsi ke sejumlah lokasi banjir di wilayah Aceh.
Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan sebanyak 25 truk pengangkut yang membawa 10.000 galon air mineral telah diberangkatkan menuju titik-titik terdampak paling parah, sebagai langkah cepat dalam memitigasi krisis kesehatan pascabencana.
“Kami berharap bantuan ini dapat dimaksimalkan dan menjadi langkah nyata dalam masa tanggap darurat dan pemulihan pascabencana,” kata Hanif dikutip dari siaran persnya, Sabtu, 27 November 2025.
Pendistribusian bantuan dilakukan secara terukur dengan menyasar Kabupaten Aceh Utara sebanyak 18 truk dan Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak tujuh truk. Intervensi ini dilakukan khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air bersih untuk makan dan minum.
Menurutnya ketersediaan air minum yang higienis adalah prioritas mutlak di masa kritis.
Tak hanya mengirimkan air kemasan, KLH juga menerjunkan tim teknis untuk mengoperasikan tiga unit alat penjernih air (water purifier) di Kabupaten Aceh Tamiang. Teknologi ini memungkinkan air di lokasi bencana diolah secara instan menjadi air yang aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Saat ini, kata Hanif, tim teknis KLH/BPLH tengah menempuh jalur darat menuju Aceh untuk memastikan seluruh bantuan terdistribusi tepat sasaran sekaligus melakukan inspeksi lingkungan menyeluruh.
Sebagai pusat kendali di lapangan, KLH/BPLH juga tengah mendirikan Posko di Lhokseumawe. Posko ini dirancang sebagai pusat komando yang akan beroperasi selama masa darurat hingga tahap pemulihan tuntas.
Selain menjadi titik distribusi, Posko KLH/BPLH di Lhokseumawe akan berfungsi sebagai basis pemantauan dampak lingkungan pascabencana.
Editor: Redaktur TVRINews
