
Foto: dok. Kementerian Kebudayaan
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Kementerian Kebudayaan RI bersama kedutaan besar Argentina, Kolombia, Ekuador, Guatemala, Meksiko, Panama, Peru, dan Uruguay menggelar pameran foto bertajuk Tierra Viva; Cultures and Colors of Latin America di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Pameran tersebut berlangsung hingga 28 September 2025 dan menjadi ajang kolaborasi lintas negara dalam memperkuat diplomasi budaya.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mengatakan Tierra Viva dimaknai sebagai metamorfosis semangat hidup yang diwariskan lintas generasi.
“Dengan bangga kami mendukung penyelenggaraan acara Tierra Viva di Galeri Nasional Indonesia, salah satu landmark budaya di bawah naungan Indonesian Heritage Agency,” kata Fadli dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 September 2025.
Fadli menegaskan pameran ini merupakan upaya menjadikan budaya sebagai binding power global. Melalui karya seni, pertukaran gagasan, dan kolaborasi lintas bangsa, budaya diyakini dapat menyatukan peradaban, memperkuat solidaritas, serta membangun masa depan berkelanjutan.
“Tierra Viva menjadi jembatan yang mendekatkan kita, mendorong apresiasi yang lebih dalam terhadap warisan budaya masing-masing, sekaligus membuka ruang baru bagi kolaborasi kebudayaan,” ujar Fadli.
Selain itu, Fadli juga menyinggung capaian forum Culture, Heritage, Arts, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 di Bali yang menghasilkan Bali Cultural Initiative Declaration. Forum tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Kebudayaan Venezuela, Sergio Leonardo Arria Bohorquez.
Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama, menambahkan bahwa fotografi menjadi medium yang mampu menyatukan narasi budaya kolektif.
“Kita telah menyelesaikan sebuah milestone dengan menampilkan upaya kolektif budaya yang tidak hanya unik, tetapi juga menghubungkan satu sama lain,” ujarnya.
Kurator pameran, Ayos Purwoaji, menjelaskan karya yang ditampilkan menyoroti kesamaan budaya antara Indonesia dan Amerika Latin, mulai dari tekstil, masyarakat adat, hingga kehidupan sehari-hari.
Pameran menghadirkan karya delapan fotografer lintas negara, di antaranya Angela Rincon (Kolombia), Carlos Lopez Ayerdi (Guatemala), David Diaz (Peru), Luis Fabini (Uruguay), Lois Iglesias (Panama), Malena Diaz (Meksiko), Nora Iniesta (Argentina), serta dokumentasi Kementerian Luar Negeri Ekuador.
Selain foto, Tierra Viva juga menyajikan program publik seperti diskusi bersama fotografer dan pemutaran film Amerika Latin setiap akhir pekan.
Pengunjung dapat menjelajahi keragaman budaya Amerika Latin, termasuk karya Luis Fabini yang menampilkan Gauchos dari Uruguay, hingga dokumentasi Kota Cuenca di Ekuador yang masuk daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO.
Pembukaan pameran turut dihadiri para pejabat Indonesia dan duta besar negara peserta, antara lain dari Argentina, Ekuador, Guatemala, Panama, Uruguay, Meksiko, dan Kolombia.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Tak Sehat, Warga Diimbau Gunakan Masker
Editor: Redaksi TVRINews