
Presiden Prabowo Kumpulkan Tokoh Lintas Agama Dukung Penertiban Anarkis
Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta.
Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh dan organisasi masyarakat (ormas) dari berbagai latar belakang agama ke Istana Kepresidenan, Senin, 1 September 2025. Pertemuan ini bertujuan membahas perkembangan terkini pasca dinamika sosial dan politik, serta menggalang dukungan terhadap penertiban aksi penjarahan yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengatakan para tokoh lintas agama menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah menindak tegas aksi anarkisme.
“Ini bahkan mendapat dukungan yang begitu luas sampai detik ini karena masih berlanjut,” ujar Zulkifli usai pertemuan.
Ia menambahkan, para tokoh lintas agama sepakat bahwa aksi seperti pembakaran fasilitas umum, penjarahan rumah warga, pembakaran gedung pemerintahan, dan kantor DPRD bukanlah bagian dari penyampaian pendapat yang sah.
“Semua mendukung agar presiden menertibkan penjarahan, karena itu bukan demo katanya, kalau membakar fasilitas umum, menjarah rumah warga, membakar gedung-gedung pemerintahan, membakar kantor-kantor DPRD,” tuturnya.
Pantauan di lokasi, para tokoh agama mulai berdatangan ke Kompleks Istana sejak pukul 13.20 WIB. Tokoh pertama yang hadir adalah Bhante Kamsai Sumanow Mahathera, pemuka agama Buddha.
“Siang hari ini kami diundang untuk ketemu sama Bapak Presiden. Mungkin silaturahmi kepada mungkin tokoh agama juga semuanya,” kata Bhante Kamsai kepada wartawan.
Tokoh agama lain, Johnny Lokollo dari Gereja Bethel Injili Nusantara (GBIN), menjelaskan undangan resmi disampaikan Presiden sejak Minggu (31/8). Dalam kesempatan itu, Presiden akan membahas situasi terkini dan berharap kondisi masyarakat dapat kembali kondusif.
“Kita mau doakan supaya situasi negara kita bisa kondusif, rakyatnya bisa tenang, semua pejabat negara juga bisa mengerti apa yang dibutuhkan oleh rakyat,” ucap Johnny.
Sebelumnya, Presiden Prabowo juga mengundang perwakilan 16 ormas Islam ke kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (30/8). Pertemuan tersebut membahas tantangan kebangsaan dan langkah menjaga kondusivitas di tengah gelombang demonstrasi yang memanas di beberapa kota.
Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII), Nasrullah Larada, menyatakan pertemuan dihadiri perwakilan ormas besar seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), al-Irsyad, Persatuan Islam, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Editor: Redaksi TVRINews