
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar (TVRINews/HO-Kemenko PM)
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), A. Muhaimin Iskandar menegaskan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang adaptif dan mampu bersaing di tingkat global.
Muhaimin menilai, hingga kini banyak SMK belum mengoptimalkan peran tersebut karena belum secara serius menyiapkan siswa yang ingin bekerja di luar negeri sejak awal masa pendidikan.
Padahal, kebutuhan tenaga kerja berstandar internasional terus meningkat seiring dinamika global. Hal itu disampaikan Muhaimin saat kegiatan Revitalisasi SMK Menuju SMK Go Global di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 19 Desember 2025.
"Sejak semester pertama, hendaknya sudah ada kelas-kelas yang memang diadaptasi dan disiapkan untuk bekerja di luar negeri, dengan kurikulum yang sesuai kebutuhan pasar global," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis, dikutip dari siaran pers yang diterima tvrinews.com, Jumat, 19 Desember 2025.
Menurut Muhaimin, pemerintah saat ini tengah menyusun ekosistem SMK Go Global yang utuh dan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Ekosistem tersebut mencakup pendidikan, pelatihan, pembiayaan, hingga penempatan tenaga kerja agar saling terhubung dan berkelanjutan.
Selain itu, Muhaimin mengungkapkan pemerintah juga mendorong agar pendidikan vokasi ke depan masuk dalam skema pembiayaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Selama ini, pendidikan vokasi dinilai masih minim mendapat dukungan pembiayaan. Presiden pun telah menyetujui rencana perubahan tersebut guna memperkuat dukungan terhadap vokasi nasional.
Kemudian, Menko PM menekankan bahwa orkestrasi ekosistem SMK Go Global harus dimulai dari level paling dasar, yakni sekolah. Peran kepala sekolah dan guru menjadi kunci, yang kemudian diperkuat melalui kolaborasi dengan dunia industri dan dunia usaha.
"Mari berkolaborasi, menata hulu sistem pendidikan sekaligus melanjutkan hilir dari proses pemberangkatannya. Dengan ekosistem yang terbangun, kami optimistis pada 2026 anak-anak kita bisa diberangkatkan dengan standarisasi internasional yang memadai," ucapnya.
Muhaimin menegaskan, standar internasional bukan sekadar kesepakatan formal, melainkan kunci agar Indonesia mampu beradaptasi dengan persaingan global yang terus bergerak dinamis.
Melalui program SMK Go Global, diharapkan lulusan SMK tidak hanya memiliki kualitas unggul, tetapi juga berkontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Editor: Redaktur TVRINews
