
Peringatan Hari Ibu, Prof. Anna Mariana Ajak Perempuan Berdaya Lewat Wastra Indonesia
Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Jakarta
Hari Ibu 2024 menjadi momen spesial yang mengingatkan peran penting seorang ibu dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dengan tema "Ibu Berdaya, Bangsa Sejahtera", momen ini menjadi refleksi mengenai pemberdayaan perempuan, baik dalam keluarga maupun masyarakat.
Prof. Dr. Hj. Anna Mariana, Ketua Umum Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM (KADIIFA), seorang tokoh wastra Indonesia dan desainer senior, berbagi pandangannya tentang Hari Ibu. Menurutnya, peringatan ini mengingatkan kita akan pengorbanan, dedikasi, dan kasih sayang tanpa batas dari seorang ibu.
“Momen ini mengajarkan kita untuk lebih menghargai cinta dan pengorbanan seorang ibu. Hari Ibu juga menjadi refleksi tentang pentingnya memberdayakan perempuan, baik sebagai ibu maupun individu yang terus berkontribusi di masyarakat,” ujarnya.
Anna menekankan bahwa ibu bukan hanya sosok yang melahirkan dan merawat, tetapi juga pendidik pertama bagi anak-anaknya. “Ibu adalah pondasi keluarga, tempat anak-anak belajar cinta, nilai etika, dan moral,” lanjutnya.
Di era kesetaraan gender dan emansipasi saat ini, perempuan telah berperan penting di berbagai bidang, termasuk politik dan pemerintahan. Anna berharap, ke depan perempuan tidak hanya memimpin perusahaan atau organisasi, tetapi juga negara. “Perempuan bisa memimpin negara seperti yang terjadi di negara-negara berkembang dan maju, tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri,” tambahnya.
Dalam dunia fashion, Anna menyebutkan peran ibu sangat signifikan. Seorang ibu sering menjadi panutan gaya dan sumber inspirasi tren busana. “Banyak desainer perempuan yang juga seorang ibu, membawa perspektif unik dalam menciptakan koleksi yang inklusif dan relevan,” ujarnya.
Selain itu, ibu juga mendukung kemajuan industri fashion dengan menjadi konsumen cerdas, memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan keluarga, serta mendukung keberlanjutan produk. “Perempuan masa kini, banyak di antaranya ibu, menjadi desainer hebat dan contoh mode yang memengaruhi tren busana,” tambah Anna.
Anna juga mengingatkan pentingnya melestarikan wastra tradisional Indonesia, seperti tenun dan songket, yang dikerjakan oleh perempuan dan ibu-ibu di berbagai daerah. “Wastra tradisional ini merupakan warisan leluhur dengan motif yang sarat makna dan filosofi seni yang tinggi. Produk-produk ini memiliki potensi ekspor yang besar,” jelasnya.
Sebagai Ketua Umum Yayasan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia, Anna berharap budaya wastra ini terus menjadi ikon kebanggaan bangsa Indonesia. Ia juga mendorong desainer perempuan Indonesia untuk terus mengembangkan karya-karya terbaiknya dengan menggunakan tenun dan songket tradisional.
“Desainer perempuan Indonesia harus terus mencintai dan mengembangkan produk wastra tenun dan songket tradisional. Semangat ini harus didorong agar industri ini terus berkembang dan eksistensinya terjaga,” ujar Anna.
Anna juga mengajak semua pihak untuk membantu perajin wastra tradisional agar bisa terus berkarya dan meningkatkan daya beli mereka, sehingga warisan budaya Indonesia ini tetap lestari dan memberikan kontribusi ekonomi yang besar. “Mari bersama-sama menjaga dan mempromosikan produk-produk ini agar terus berkembang dan menjadi kebanggaan Indonesia di dunia,” pungkasnya.
Editor: Redaktur TVRINews