
Foto: Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan (Dok. BPMI Setpres)
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Bogor
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa terdapat tiga elemen utama yang menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yakni anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur.
Hal ini disampaikannya dalam keterangan pers usai mengikuti rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di kediaman Presiden di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 3 Mei 2025. Menurut Dadan, dari ketiga faktor tersebut, aspek anggaran telah berhasil diselesaikan.
“Anggaran tadi sudah disampaikan oleh Pak Presiden bahwa itu sudah diselesaikan secara politis,” ujar Dadan dalam keterangannya yang dikutip oleh tvrinews.com, Sabtu, 3 Mei 2025.
Namun demikian, tantangan besar masih dihadapi dalam sektor SDM, terutama terkait kesiapan dan ketersediaan tenaga kerja untuk mengoperasikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Saat ini, BGN telah meluluskan sekitar 2.000 tenaga Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) sebagai calon Kepala SPPG.
“Sampai sekarang kita baru selesai mendidik 2.000 orang, namun ada yang mengundurkan diri enam orang, jadi SDM yang tersedia baru 1.994. Untuk mempercepat layanan, kita sangat tergantung dari jumlah dan kesiapan SDM,” ucap Dadan.
Guna mengatasi kekurangan tersebut, BGN telah menjalin kerja sama dengan Universitas Pertahanan (Unhan) untuk mendidik 30.000 calon Kepala SPPG pada gelombang ketiga. Pelatihan ini ditargetkan rampung pada akhir Juli 2025.
“Insyaallah akan selesai di akhir Juli. Maka dari itu, percepatan layanan akan dimulai pada Agustus,” kata Dadan.
Di sisi infrastruktur, Dadan menekankan pentingnya peningkatan jumlah fasilitas SPPG agar dapat mendukung target layanan yang ambisius. Ia juga menyoroti perlunya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk mitra dari sektor swasta maupun lembaga lainnya.
“Kita harus bermitra seluas-luasnya dengan berbagai pihak,” tutur Dadan.
Meski begitu, pengawasan terhadap kualitas dan kelengkapan infrastruktur yang disediakan mitra juga menjadi perhatian. Untuk itu, BGN saat ini sedang menyusun dan memperkuat standar operasional prosedur (SOP) dalam proses seleksi dan supervisi mitra.
“Kami sekarang berkumpul untuk mempertajam SOP terkait penyeleksian mitra, serta pengawasan infrastruktur yang harus disiapkan,” ujar Dadan.
Dengan penguatan di tiga sektor utama ini, pemerintah berharap program pemenuhan gizi nasional dapat dijalankan secara lebih masif, terstruktur, dan tepat sasaran demi menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan unggul.
Editor: Redaktur TVRINews