
Masjid Agung Al-A'raaf Rangkasbitung Lestarikan Tradisi Dentuman Meriam Saat Ramadan
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Lebak
Masjid Agung Al-A'raaf di Rangkasbitung, Lebak, Banten, memiliki tradisi unik dalam memberikan tanda waktu imsak dan berbuka puasa, yaitu dengan menggunakan suara dentuman meriam.
Memasuki bulan suci Ramadan, petugas di Masjid Agung Al-A'raaf mulai sibuk mempersiapkan meriam untuk dibunyikan.
Setelah waktu berbuka puasa tiba, satu per satu meriam yang telah disiapkan mulai dinyalakan oleh petugas secara bergantian. Suara dentuman tersebut berasal dari pipa besi besar berdiameter sekitar 40 sentimeter.
Dentuman meriam dihasilkan dari reaksi karbit yang dimasukkan ke dalam meriam dan disulut dengan api, menciptakan suara menggelegar yang khas.
Menurut Ojong Suryadi, Kaom Masjid Agung Al-A'raaf Rangkasbitung, tradisi membunyikan meriam ini sudah berlangsung sejak tahun 1928. Hingga kini, tradisi ini tetap dilestarikan selama bulan suci Ramadan, baik saat waktu berbuka puasa maupun waktu imsak tiba.
"Tradisi ini sudah ada sejak 1928 dan terus kami jaga hingga sekarang sebagai tanda waktu berbuka dan imsak," ujar Ojong.
Dentuman meriam ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh warga saat berbuka puasa. Salah seorang warga, Dede, mengungkapkan bahwa suara meriam menjadi penanda khas yang menambah semarak suasana Ramadan di Rangkasbitung.
Tradisi membunyikan meriam di Masjid Agung Al-A'raaf akan terus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya yang sudah berjalan hampir satu abad.
Editor: Redaktur TVRINews