Penulis: Alfin
TVRINews, Jakarta
Kawasan Kebayoran Baru, yang dirancang pada akhir 1940-an, memiliki nilai sejarah yang mendalam bagi Jakarta.
Dikenal sebagai pemukiman yang dibangun setelah kemerdekaan Indonesia, Kebayoran Baru menjadi salah satu contoh konsep kota taman, rancangan yang mengedepankan ruang terbuka hijau dan tata kota yang modern.
Dirancang oleh arsitek H. Moh. Soesilo pada 1948, kawasan ini menjadi pusat hunian dan kegiatan komersial yang penting, dengan Blok M sebagai salah satu pusat ikoniknya.
Untuk mengenalkan lebih dalam sejarah Kebayoran Baru, khususnya Blok M, komunitas pencinta sejarah alumni SMA 6 angkatan 1989 menggelar kegiatan "Jelajah Blok M" pada 5 dan 12 Oktober 2024.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan situs-situs bersejarah di Kebayoran Baru serta memperkenalkan cerita-cerita masa lalu kepada generasi sekarang.
"Kami ingin para peserta lebih memahami sejarah di balik tempat yang sering mereka kunjungi," ujar Indra, salah satu pemandu dari komunitas tersebut, dikutip Sabtu, 19 Oktober 2024.
Bersama rekannya, Windi, mereka membimbing peserta menyusuri berbagai lokasi bersejarah di sekitar Blok M.
"Sejarah bukan sekadar cerita, tapi bagian dari identitas kita," tambahnya.
Dalam dua sesi Jelajah Blok M, peserta diajak berjalan kaki dan bersepeda mengunjungi berbagai tempat yang menyimpan jejak sejarah Kebayoran Baru.
Di antara situs yang dikunjungi adalah Gedung Peruri, yang dulunya merupakan percetakan uang negara, dan Gedung SMA Negeri 6 Jakarta, sekolah pertama di kawasan ini. Selain itu, peserta juga diajak ke bekas lokasi Bioskop New Garden Hall yang kini telah berubah menjadi Mall Blok M Plaza.
Tak hanya bangunan bersejarah, taman dan situs-situs lainnya juga menjadi bagian dari jelajah ini. Peserta mengunjungi Taman Literasi Martha Tiahahu, tempat penghormatan terhadap pahlawan wanita tersebut, serta mengunjungi bekas lokasi Gedung CSW, yang kini menjadi simpul transportasi penting di Jakarta Selatan.
Di hari kedua, peserta melanjutkan perjalanan dengan bersepeda menuju lokasi yang lebih jauh, seperti GOR Bulungan dan Masjid Al Azhar, dua tempat yang memiliki peran penting dalam perkembangan Kebayoran Baru.
"Kegiatan ini sangat berkesan, saya bisa melihat langsung tempat-tempat bersejarah yang sebelumnya hanya saya dengar ceritanya," ujar salah satu peserta.
Kegiatan ini juga diramaikan dengan obrolan santai dan singgah ke berbagai tempat kuliner di sekitar Blok M, menambah keakraban di antara peserta.
“Perut kenyang, tertawa riang, pengetahuan berkembang, dan badan sehat,” ungkap seorang peserta dengan penuh antusiasme.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan masyarakat, terutama warga Kebayoran Baru, lebih peduli terhadap warisan sejarah di lingkungan mereka dan turut melestarikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Editor: Redaktur TVRINews
