
Pemerintah Bangun Pabrik NPK Nitrat Pertama, Wamentan: Target Operasi 2027
Penulis: Intan Kw
TVRINews, Jakarta
Pemerintah membangun pabrik NPK Nitrat pertama di Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian pupuk nasional.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut pabrik berkapasitas 100 ribu ton per tahun tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2027.
“Kita mengganti pabrik yang sudah tua karena sudah tidak efisien. Sehingga kita harapkan selain produktivitasnya meningkat, namun juga dari sisi ongkos produksinya bisa kita tekan, selain itu diharapkan ini bisa mensubtitusi impor pupuk,” kata Sudaryono, dikutip dalam siaran persnya, Rabu, 24 Desember 2025.
Sudaryono mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik NPK Nitrat ini merupakan bagian dari rencana pembangunan tujuh pabrik pupuk baru hingga tahun 2029.
Langkah tersebut selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan sektor pangan dan pertanian sebagai prioritas pembangunan nasional.
”Ini bagian dari 7 pabrik yang kita bangun sampai dengan tahun 2029. Sehingga ini menambah kapasitas kita dalam kaitannya menyongsong visi dari Presiden kita yang menempatkan pangan dan pertanian, sektor pertanian, menjadi program prioritas. Sehingga kebutuhan pupuk harus selaras dengan tuntutan program yang akan dijalanan oleh pemerintah,” jelasnya.
Selain peningkatan kapasitas produksi, kata Sudaryono, pemerintah juga terus melakukan pembenahan tata kelola pupuk, mulai dari penyederhanaan distribusi hingga kebijakan harga. Salah satunya melalui diskon harga pupuk subsidi sebesar 20 persen yang telah diputuskan Presiden.
”Sejauh ini Pupuk Indonesia telah mencatatkan prestasi yang baik. Pertama, pupuknya dipenuhi. Kedua, distribusinya disederhanakan untuk memastikan semua petani yang punya hak untuk mengambil pupuk subsidi tidak ada masalah," tuturnya.
Ketiga, Bapak Presiden memutuskan untuk diskon harga pupuk subsidi 20 persen dari harga sebelummya. Dan ini akan terus berlanjut, pabrik baru, kapasitas baru, efisiensi lebih bagus dibandingkan sebelumnya,” lanjutnya.
Editor: Redaksi TVRINews
