
Foto : TNI AU
Penulis: Fityan
TVRINews – Aceh
Akses transportasi dan pasokan energi menjadi prioritas dalam misi kemanusiaan di Bener Meriah melalui pengerahan pesawat Super Hercules.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) mengintensifkan upaya pemulihan pascabencana di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, dengan mengirimkan bantuan infrastruktur dan logistik esensial.
Menggunakan pesawat C-130 Super Hercules, korps sayap tanah air tersebut memfokuskan pengiriman pada komponen vital perbaikan jembatan dan sumber energi darurat.
Langkah ini diambil menyusul rusaknya sejumlah infrastruktur utama yang melumpuhkan mobilitas warga di wilayah terdampak.
Dalam misi yang bertolak dari Lanud Soewondo, Medan, menuju Bandara Rembele pada Senin 15 Desember 2025, TNI AU mengangkut sedikitnya lima unit sling baja seberat 6 ton yang diproyeksikan untuk membangun kembali jembatan yang putus.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menjelaskan bahwa percepatan perbaikan jembatan merupakan kunci utama untuk memulihkan denyut ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
"Upaya ini kami lakukan untuk mendukung proses perbaiki jembatan yang rusak karena bencana. Dengan demikian akses transportasi dapat kembali dibuka dan mobilitas masyarakat berangsur normal," ujar I Nyoman dalam keterangannya kepada media Di Jakarta Rabu 17 Desember 2025.
Dukungan Energi dan Pangan
Selain material konstruksi, misi kemanusiaan ini juga membawa 50 unit generator listrik (genset). Kehadiran perangkat ini dinilai krusial untuk menyediakan sumber daya listrik sementara bagi pengungsi sekaligus mendukung operasional alat berat di lokasi pembangunan infrastruktur.
Tidak hanya fokus pada pemulihan fisik, TNI AU juga menyertakan bahan pangan sebagai langkah pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal atau akses logistik.
Setibanya di Bandara Rembele, seluruh bantuan segera didistribusikan oleh personel di lapangan menuju titik-titik lokasi bencana.
I Nyoman menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu menekan waktu pemulihan wilayah yang terdampak signifikan.
"Pengiriman bantuan ini diharapkan dapat mempercepat perbaikan infrastruktur dan pemulihan aktivitas masyarakat di wilayah terdampak," pungkasnya.
Hingga saat ini, proses distribusi logistik terus berlangsung dengan pengawasan ketat guna memastikan bantuan sampai kepada pihak yang paling membutuhkan di garda terdepan bencana.
Editor: Redaksi TVRINews
