
Foto: Dok. Kemensos
Penulis: Krisafika Taraisya Subagio
TVRINews, Jakarta
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa penambahan bantuan sosial (bansos) dan perluasan jumlah penerima manfaat merupakan wujud nyata kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat berpenghasilan rendah.
Hal itu disampaikan saat meninjau penyaluran bansos di Kantor Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat, 24 Oktober 2025.
"Inilah bentuk afirmasi dan pembelaan Presiden Prabowo kepada rakyat di desil 1 hingga 4 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN)," ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman Kemensos, Jumat, 24 Oktober 2025.
Kunjungan itu dilakukan untuk memastikan proses distribusi bansos berjalan lancar, sekaligus berdialog langsung dengan para keluarga penerima manfaat (KPM).
Gus Ipul menyampaikan, hingga saat ini lebih dari 4 juta bansos reguler telah tersalurkan dan akan terus bertambah hingga selesai seluruh tahapannya.
Selain bansos reguler, pemerintah juga tengah menyiapkan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) senilai total Rp31,54 triliun yang akan diberikan kepada lebih dari 35 juta KPM. Setiap penerima akan mendapat Rp900 ribu, dicairkan sekaligus untuk tiga bulan.
"Sekarang tahapnya finalisasi pemadanan data. Kami pastikan yang menerima benar-benar masyarakat di desil 1 sampai 4," ungkapnya.
Pastikan Penyaluran Tepat Sasaran
Mensos menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah agar data penerima sesuai kondisi lapangan. Ia juga menegaskan, bila ditemukan ketidaksesuaian data, akan segera dilakukan koreksi.
Kementerian Sosial pun terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk memastikan seluruh penerima memiliki rekening aktif.
Bagi yang sudah memiliki rekening, penyaluran akan dilakukan melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Sementara bagi yang belum memiliki rekening, penyaluran akan dilakukan melalui PT Pos Indonesia.
"Lewat Himbara tidak ada biaya sama sekali. Kalau lewat PT Pos memang ada biaya, tapi bagi penerima tidak dipungut apa pun," jelasnya.
Di Kabupaten Bogor, hasil koordinasi dengan Dinas Sosial menunjukkan ada sekitar 400 ribu data KPM yang perlu dikoreksi karena tidak memenuhi kriteria. Proses verifikasi ini, kata Gus Ipul, penting agar bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang berhak.
"Insya Allah mulai minggu depan penyaluran melalui PT Pos akan dimulai," tuturnya.
Pesan untuk Penerima: Gunakan Bansos Sesuai Peruntukan
Mensos juga mengingatkan agar penerima manfaat menggunakan bantuan dengan bijak dan menolak segala bentuk pungutan liar.
"Tidak ada pungutan biaya apa pun, semuanya sudah dibiayai pemerintah," tegasnya.
Ia juga mendorong para penerima agar memanfaatkan bantuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.
"Bansos ini sifatnya sementara. Yang sudah menerima lebih dari lima tahun akan kami dorong untuk masuk program pemberdayaan," ujarnya.
Salah satu penerima bansos di Cibinong, Azmi Nur Afifah, mengungkapkan rasa syukurnya. Ia berencana menggunakan bantuan untuk membuka warung jajanan di depan sekolah.
"Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Bapak Mensos. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk kami," ucap Azmi.
Data Penyaluran Bansos di Kabupaten Bogor:
Bantuan Sembako:
- Kecamatan Cibinong Triwulan III: 8.519 KPM – Rp5,11 miliar
- Kecamatan Cibinong Triwulan IV: 6.977 KPM – Rp4,18 miliar
- Kabupaten Bogor Triwulan III: 307.909 KPM – Rp184,75 miliar
- Kabupaten Bogor Triwulan IV: 252.539 KPM – Rp151,52 miliar
Program Keluarga Harapan (PKH):
- Kecamatan Cibinong Triwulan III: 3.302 KPM – Rp2,31 miliar
- Kabupaten Bogor Triwulan III: 166.700 KPM – Rp113,84 miliar
Pada kegiatan di Cibinong, sebanyak 100 KPM hadir langsung untuk menerima bantuan sembako senilai Rp600 ribu per orang, sementara bantuan PKH disesuaikan dengan komponen masing-masing penerima.
Editor: Redaktur TVRINews
