Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), perubahan ini tidak hanya berfokus pada kebijakan, tetapi juga pada pencapaian luar biasa dari para guru dan tenaga kependidikan. Hal ini, selama lima tahun terakhir, telah terjadi transformasi besar dalam sektor pendidikan Indonesia.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) berkomitmen untuk memastikan bahwa guru, sebagai pilar utama pendidikan, mendapatkan dukungan untuk mengembangkan kompetensi profesional dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Komitmen ini diwujudkan dalam berbagai program prioritas yang telah diluncurkan selama lima tahun terakhir, antara lain Program Guru Penggerak, Platform Merdeka Mengajar (PMM), Pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah/Pengawas, serta Seleksi Guru Honorer menjadi ASN PPPK.
Dalam rangka memperkuat implementasi dan melihat capaian program prioritas, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Provinsi Bengkulu, Jumat, 16 Agustus 2024. Kunjungan kerja ini mencakup serangkaian kegiatan strategis yang bertujuan untuk melihat sejauh mana implementasi program prioritas GTK berjalan dan memastikan bahwa manfaat dari program ini terus dirasakan oleh seluruh ekosistem pendidikan di Indonesia.
"Berbagai program yang diluncurkan telah menciptakan kesinambungan, sehingga kita ingin esensi Merdeka Belajar dapat terus berlanjut karena bukti nyatanya sudah ada di depan kita” kata Nunuk dalam keterangan yang diterima tvrinews.com, Minggu, 18 Agustus 2024.
Berdasarkan data capaian program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) untuk Provinsi Bengkulu, menunjukkan bahwa persentase Guru Penggerak yang menjadi Kepala Sekolah mencapai 29%.
Selain itu, terdapat 377 lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tahun 2022 dan 450 peserta PPG Prajabatan tahun 2023. Dari sisi kelulusan, sebanyak 269 guru berhasil menjadi ASN PPPK, dan 1.055 ASN PPPK telah ditempatkan dalam kategori ASN PPPK 2021-2023. Di samping itu, terdapat 146 guru yang masuk dalam kategori PSP Angkatan 1-3, serta 46 guru lulusan PPKG PJOK. Data juga menunjukkan jumlah sasaran Awan Penggerak sebanyak 48, dengan total jumlah guru dan kepala sekolah yang tercatat adalah 379.
Dalam kunker tersebut, Nunuk Suryani juga menyampaikan apresiasi bagi Pemerintah Daerah yang telah kooperatif dalam mendorong implementasi Merdeka Belajar hingga saat ini telah menghasilkan berbagai capaian dan praktik baik yang bermanfaat.
“Capaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak. Saya mengapresiasi Pemerintah Daerah yang telah mendukung dan bersinergi dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas”, ucap Nunuk.
Dalam audiensi yang diadakan bersama Ditjen GTK, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengungkapkan dampak positif Merdeka Belajar.
"Merdeka Belajar telah membawa perubahan yang mendasar, yaitu menciptakan atmosfer akademik yang lebih terbuka dan dinamis, sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa di era modern ini. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, baik guru maupun siswa kini dapat lebih bebas dalam berkreasi dan mengembangkan potensi dan kreativitas mereka,”kata Rohidin.
Baca Juga: TVRI dan Pemerintah Sumatera Barat Lakukan Kerja Sama untuk Revitalisasi Rumah Siti Nurbaya
Editor: Redaktur TVRINews