
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Pemerintah Indonesia mencatat tonggak sejarah baru di sektor perdagangan internasional dengan menandatangani perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) bersama negara-negara Eurasia atau International Association of Eurasian Economic Union (IAEU).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penandatanganan perjanjian tersebut menjadi capaian penting di tengah upaya Indonesia memperluas kerja sama ekonomi global.
Hal itu disampaikan Airlangga saat meninjau persiapan kebijakan Work From Anywhere (WFA) di Pondok Indah Mall 1, Jakarta, Jumat, 26 Desember 2025.
“Pada 21 Desember kemarin, Menteri Perdagangan telah menandatangani perjanjian Eurasia-FTA. Ini merupakan sebuah milestone baru. Hampir seluruh kawasan strategis dunia saat ini sudah atau sedang bekerja sama dengan Indonesia,” ujar Airlangga, Jumat, 26 Desember 2025.
Ia menyebut Indonesia sebelumnya telah menjalin kerja sama dagang dengan Uni Eropa melalui EU-CEPA, kemudian dengan IAEU, serta sejumlah negara Eropa lainnya. Menurutnya, perluasan kerja sama tersebut menunjukkan posisi Indonesia yang semakin strategis dalam perdagangan global.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menambahkan, hingga saat ini terdapat 20 perjanjian dagang yang telah diimplementasikan, sementara 19 lainnya masih dalam proses. Sepanjang 2025, pemerintah berhasil menyelesaikan lima perundingan dagang.
Perundingan tersebut meliputi kerja sama dengan IAEU, Indonesia–Tunisia, Indonesia–Peru, serta perjanjian Indonesia–IAEU FTA yang ditandatangani pada 21 Desember 2025 di Saint Petersburg, Rusia.
“Perjanjian dengan negara-negara Eurasia yang meliputi Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Belarus, dan Armenia sudah selesai. Tinggal menunggu proses ratifikasi dan implementasi,” kata Budi.
Meski demikian, Budi menegaskan pemerintah tidak menunggu ratifikasi rampung untuk mulai bergerak.
Sejumlah langkah percepatan telah disiapkan, antara lain pembentukan business council dan penyelenggaraan business forum guna mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang di kawasan tersebut.
Pemerintah juga akan menggandeng APINDO dan Kadin serta memaksimalkan peran perwakilan perdagangan dan ITPC di Eropa untuk mendukung percepatan implementasi kerja sama dagang.
“Semua persiapan sudah dilakukan. Saat ini masing-masing pihak sudah mulai mencari mitra usaha, sehingga manfaat perjanjian dapat segera dirasakan,” tutur Budi.
Editor: Redaktur TVRINews
