
Foto: Kementerian Agama
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memimpin doa dalam peringatan Haul ke-16 Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang digelar di Kediaman Gus Dur, Jakarta Selatan.
Doa tersebut dipanjatkan sebagai permohonan ampunan, keselamatan, serta harapan agar persatuan umat dan bangsa tetap terjaga.
Menag membuka doa dengan puji-pujian kepada Allah SWT serta memohon agar seluruh hadirin dan bangsa Indonesia senantiasa diberi petunjuk di jalan yang lurus.
“Ya Tuhan semesta alam, hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Petunjukilah kami jalan yang lurus,” ujar Menag, dikutip Minggu, 21 Desember 2025.
*Doa untuk Ampunan dan Rahmat*
Dalam suasana khidmat, Nasaruddin Umar memanjatkan doa agar peringatan haul tersebut menjadi wasilah turunnya ampunan dan rahmat Allah SWT bagi seluruh hadirin.
“Ya Allah, janganlah Engkau biarkan kami berpisah dari majelis ini kecuali dengan dosa yang diampuni, permohonan yang dikabulkan, amal saleh yang diterima, dan perdagangan yang tidak akan pernah rugi,” tuturnya.
*Harapan Kekuatan Umat dan Kedamaian*
Menag juga mendoakan kekuatan bagi Islam dan umat Muslim. Ia menekankan pentingnya keberagaman yang melahirkan kedamaian, kasih sayang, serta komitmen membela nilai-nilai kebenaran secara bermartabat.
“Ya Allah, kuatkanlah Islam dan kaum Muslimin. Kepada-Mu kami berdoa dan bersujud, dan untuk-Mu kami berjuang serta berkorban,” lanjutnya.
*Doa untuk Persatuan Bangsa*
Lebih lanjut, Menag memohon agar Allah SWT memberikan petunjuk kepada bangsa Indonesia agar terhindar dari perpecahan dan keburukan.
“Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat,” ucapnya penuh khusyuk.
*Dihadiri Tokoh Nasional dan Lintas Agama*
Peringatan Haul ke-16 Gus Dur ini dihadiri oleh Keluarga Besar Gus Dur, Mahfud MD, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin, serta jajaran pejabat Kementerian Agama.
Peringatan haul tersebut menjadi momentum refleksi spiritual dan kebangsaan untuk meneladani warisan pemikiran dan perjuangan Gus Dur dalam merawat kemanusiaan, keberagaman, serta persatuan Indonesia.
Editor: Redaktur TVRINews
