
Pramono Minta Maaf atas Kemacetan Parah di Tanjung Priok
Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kemacetan parah yang melanda kawasan Tanjung Priok sejak Rabu, 16 April 2025 hingga Jumat, 18 April 2025.
Permintaan maaf itu disampaikan saat agenda silaturahmi “Mas Pram” pada Sabtu, 19 April 2025.
“Sebagai Gubernur Jakarta, saya mohon maaf atas kejadian ini, walaupun sebenarnya bukan tanggung jawab langsung Pemerintah Provinsi Jakarta,” kata Pramono.
Ia menegaskan telah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, untuk memberi teguran keras kepada PT Pelindo dan para operator pelabuhan.
“Ini tidak boleh terjadi kembali. Saya akan berkirim surat kepada Pelindo atau cukup melalui Dinas Perhubungan. Yang jelas, ini harus ditindak tegas,” tegasnya.
Menurut Pramono, kemacetan dipicu oleh daya tampung truk kontainer yang melebihi kapasitas.
Idealnya, Pelabuhan Tanjung Priok hanya mampu menampung 2.500 truk per hari, namun dalam beberapa hari terakhir, jumlahnya melonjak hingga 7.000 truk.
Sementara itu, pihak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) telah menyampaikan permintaan maaf atas kemacetan tersebut.
Executive Director Regional 2 Pelindo, Drajat Sulistyo, menyebut lonjakan arus barang peti kemas pasca-Lebaran menjadi penyebab utama.
“Ada peningkatan volume barang bersamaan dengan berakhirnya pembatasan lalu lintas saat arus mudik. Secara tahunan, terjadi peningkatan arus peti kemas sebesar 4,2 persen dari Maret 2024 ke Maret 2025,” ucap Drajat.
Pelindo juga menyatakan bahwa penumpukan diperparah oleh tiga kapal yang sandar di luar jadwal, menyebabkan kemacetan aktivitas bongkar muat di Terminal NPCT 1.
Baca Juga: Rute Gowes Silaturahride Dibatalkan Lewati JLNT Casablanca
Editor: Redaktur TVRINews
